Kegiatan Bina OP
Pemerintah Berkomitmen Selesaikan 259 Bendungan demi Swasembada Pangan 2028
Admin Bina OP
|
09 Desember 2024
|
  58

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti, menegaskan bahwa pemerintah bertekad untuk menyelesaikan pembangunan bendungan sebagai langkah utama dalam mencapai swasembada pangan yang ditargetkan pada tahun 2028. Diana menjelaskan bahwa untuk mencapai sasaran swasembada pangan, Indonesia harus menjaga indeks ketahanan air minimal sebesar 200 meter kubik per kapita per tahun, dengan sebaran yang merata di seluruh daerah. “Jika distribusi air tidak merata, pencapaian swasembada pangan akan terhambat,” ungkapnya saat acara di GIK UGM, Sleman, DIY, pada Sabtu (16/11) malam.

 

Lebih lanjut, Diana menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi curah air permukaan mencapai 2,78 triliun meter kubik per tahun. Jika potensi ini dapat dikelola dengan baik, maka target swasembada pangan dan energi bukanlah hal yang tidak mungkin dicapai, selain itu juga akan mendukung penyediaan irigasi serta kebutuhan air bersih bagi masyarakat. “Pembangunan bendungan menjadi salah satu teknologi yang mendukung realisasi ini,” tutur Diana. Ia menyebutkan bahwa hingga 2014, pemerintah telah berhasil membangun 187 bendungan, dan target menyelesaikan 61 bendungan dalam periode 2015-2024/2025. Diana menambahkan bahwa ada 11 bendungan baru yang mulai dibangun sejak 2021 di berbagai wilayah di Indonesia. Dengan semua ini, total bendungan yang dibangun pemerintah menjadi 259.

 

Diana mengingatkan kembali pernyataan mantan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, yang menjelaskan bahwa meskipun angka tersebut signifikan, masih jauh dibandingkan dengan negara-negara lain seperti China yang memiliki ribuan bendungan. Oleh karena itu, masih banyak upaya yang harus dilakukan demi swasembada pangan, air, dan energi. Ia juga menjelaskan bahwa pembangunan bendungan berkontribusi pada program swasembada pangan melalui layanan irigasi yang mencakup lahan seluas 1.271.415 hektare. Selain itu, proyek ini juga mendukung swasembada energi dengan potensi penambahan kapasitas listrik sekitar 15.627,83 MW. Pemerintah menargetkan peningkatan ketahanan air hingga 59,59 meter kubik per kapita per tahun.

 

Namun, Diana juga mencatat bahwa sebaran bendungan yang telah dibangun hingga saat ini belum merata. Di Kalimantan, misalnya, hanya sebagian wilayah yang memiliki ketahanan air lebih dari 120 meter kubik per kapita per tahun. “Ini adalah bagian dari visi Kementerian PUPR hingga tahun 2030, sementara beberapa daerah lainnya masih belum memiliki bendungan sama sekali dengan indeks ketahanan air yang rendah,” ujarnya.

“Jadi, penting untuk terus berupaya agar swasembada pangan dapat terwujud sebelum 2028,” tambahnya.

 

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU, Bob Arthur Lombogia, juga mengonfirmasi bahwa pemerintah berencana menyelesaikan enam bendungan tahun ini, yaitu Bendungan Keureuto, Rukoh, Jlantah, Sidan, Meninting, dan Marangkayu. “Semuanya ditargetkan selesai antara akhir November hingga awal Desember,” kata Bob. Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto telah berkomitmen untuk membawa Indonesia menuju swasembada pangan dalam waktu empat hingga lima tahun ke depan. “Indonesia harus bisa memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyatnya. Saya yakin kita bisa menjadi lumbung pangan dunia,” tegas Prabowo dalam pidato di Gedung MPR RI, Jakarta Pusat, Minggu (20/10).

 

“Dengan ini, saya canangkan bahwa kita harus segera mewujudkan swasembada pangan, tanpa bergantung pada pasokan dari luar negeri,” pungkasnya.

Bagikan artikel ini: