Kegiatan Bina OP
Peran Bendungan dan Sistem Irigasi dalam Mendorong Ketahanan Pangan Nasional
Admin Bina OP
|
05 Desember 2024
|
  101

Dalam rangka mencapai target swasembada pangan pada tahun 2025, Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) dan Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar rapat koordinasi lanjutan. Pertemuan ini dilakukan untuk membahas langkah-langkah optimalisasi pemanfaatan bendungan dan sistem irigasi yang bertujuan mendukung aktivitas pertanian. Rapat diadakan di Kantor Pusat Kementerian PU pada hari Jumat, 15 November.

 

Kedua kementerian berkomitmen untuk memperkuat kerjasama melalui program yang dirancang untuk meningkatkan luas lahan sawah serta produktivitas pertanian. Pendekatan ini menggabungkan strategi intensifikasi dan ekstensifikasi guna memperluas area tanam, yang diharapkan mendukung tercapainya ketahanan pangan di tanah air.Menteri PU, Dody Hanggodo, menjelaskan bahwa fokus utama akan tertuju pada beberapa lokasi di 12 provinsi. Dia menegaskan akan mendukung program-program pertanian, terutama terkait ketersediaan air, sebagai bagian dari upaya pencapaian swasembada pangan.Kami akan mulai bergerak ke lapangan sesuai koordinasi dengan Menteri Pertanian. Ada 12 provinsi yang menjadi perhatian utama untuk mencapai target ini, ujar Menteri Dody.

 

 

Strategi intensifikasi mencakup pengembangan area seluas 1 juta hektare, yang melibatkan peningkatan luas tanam di daerah irigasi terverifikasi. Ini mencakup optimalisasi di sebagian besar area yang ada dan menambah keandalan sistem irigasi di lokasi strategis seperti Bendungan Karian, Bendungan Temef, dan beberapa bendungan lainnya. Di samping itu, rehabilitasi irigasi juga diprogramkan untuk memastikan adanya penambahan luas tanam. Di sisi lain, strategi ekstensifikasi bertujuan untuk mencetak sawah baru seluas 1,3 juta hektar, dengan rincian pembangunan jaringan irigasi baru dan rehabilitasi pada area tertentu. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, merinci pembagian tugas antara kedua kementerian. Kementan akan memprioritaskan sarana produksi padi, sedangkan Kementerian PU berfokus pada infrastruktur air dan irigasi.

 

 

Kata kuncinya adalah memastikan ketersediaan air untuk pertanian sepanjang tahun, agar kami dapat melaksanakan tiga kali tanam dalam setahun," jelas Menteri Amran.Kementan juga akan menyediakan berbagai sarana pendukung pertanian, termasuk benih dan alat mesin pertanian, serta mengimplementasikan teknologi irigasi hemat air, khususnya di daerah dengan potensi pertanian yang baik. Dukungan dalam program ini juga melibatkan perhatian khusus kepada generasi muda, dengan melibatkan mereka dalam kluster pertanian modern. Kementan menargetkan terbentuknya tim yang akan bertanggung jawab dalam pengelolaan lahan pertanian.Melalui inisiatif Swasembada Pangan 2025, pemerintah berharap dapat memperkuat ketahanan pangan nasional dengan memanfaatkan maksimal lahan yang tersedia dan memperluas cakupan sawah demi menyokong target pencapaian swasembada pangan di masa yang akan datang.

 

Bagikan artikel ini: